Setelah proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik tahap I yang menurut jadwal akan selesai tahun 2009, pemerintah akan melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tahap II yang direncanakan memakan kurun waktu 5 tahun dari 2009 hingga 2013 dengan kapasitas 10 ribu MW. Pelaksanan proyek ini diperkirakan baru berjalan pada era kabinet baru mendatang. ini diungkapkan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro seusai rapat koordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta (4 juni 2008). Sedangkan dana yang yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 100 triliun. Pola pendanaan proyek ini banyak ditanggung oleh swasta dengan persentase pendanaan sekitar 80% yang sedang dimatangkan apakah memerlukan Letter of Support dari menteri keuangan atau tidak. sedang sisa dana yang dibutuhkan sebesar 20% akal ditanggung oleh PT.PLN.
Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar mengatakan, proyek akan dibiayai melalui penerbitan global bond dan perbankan dari dalam dan luar negeri. Menurut dia, pihaknya telah menandatangani kesepakatan pinjaman dengan Bank of China dan China Exim Bank untuk proyek tersebut.
Mengenai Jenis pembangkit yang akan dibangun, rencana 30 persen sumber energi utama proyek menggunakan batu bara. Proyek ini tersebar di 35 lokasi di Indonesia, yang sebagian besar dibangun diluar pulau Jawa yaitu 25 lokasi dan 10 lokasi lainnya berada di Pulau Jawa dengan alasan beban pembangkit listrik batu bara di Jawa sudah cukup tinggi. Nantinya, kebutuhan listrik di Jawa akan disalurkan melalui transmisi dari luar Jawa .
Selain batu bara, rencana proyek ini juga akan menggunakan sumber energi dari panas bumi, air, dan energi terbarukan. Potensi panas bumi dalam negeri sekitar 27.000 MW. Potensi energi air mencapai 60.000 MW. sampai sekarang PLN masih menghitung potensi energi terbarukan.
Energy terbarukan?
Bersama kita Bisa
Cuk san
Staff BPPT Pusat Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar