Energi Terbarukan
Selasa, 29 Mei 2012
1. Japan urges citizens to cut down on electricity use, BBC, 18 Mei 2012.
2. Japan urges industry to cut energy use 15%, environmental and energy management news, 22 Mei 2012
- Martyn Williams, ' A legacy from the 1800s leaves Tokyo facing balckouts', March, 2011
- Mark Fischetti,' Japan's two incompatible power grids make disaster recovery harder', March, 2011
- naritama.org/report/jpower_sakuma.html
Senin, 28 Mei 2012
PLT-Surya tersambung ke Jaringan Listrik
- Biaya investasi dan perawatan sangat berkurang karena tidak perlu battery.
- Pada saat daya dari PLTS lebih besar daripada beban (penggunaan listrik rumah kita), kelebihan daya bisa disalurkan/dijual ke jaringan listrik. Jadi tagihan rekening listrik kita bisa berkurang.
- Lebih ramah lingkungan karena mengurangi sampah battery yang memerlukan perlakukan khusus dan kurang ramah terhadap lingkungan.
Kamis, 22 Januari 2009
Belajar menjadi reviewer paper internasional, mulai dari the 6th IFAC Symposium on Robust Control Design, ROCOND'09, di Haifa,Israel, June 16 -18,2009
Website: http://www.technion.ac.il/~rocond09/welcome.html
Akhirnya, semoga dengan tantangan diatas, dengan sekuat tenaga, waktu dan pikiran. saya berusaha untuk sebaik mungkin mengemban amanah tersebut, juga menjadi awal yang baik sebagai reviewer, dan berlanjut di waktu mendatang, Amien.
Cuk Supriyadi
Senin, 19 Januari 2009
Tema Riset dan Tugas Akhir
- Power System Stabilizer (PSS) pada sistem tenaga Single Machine Infinite Bus(SMIB)
- Gabungan PSS-FACTS device
- Stabilitas sistem tenaga Hybrid Wind-Diesel
- Stabilitas sistem tenaga Hybrid Wind-Diesel-Microhydro
- Stabilitas sistem tenaga Hybrid Wind-Diesel-fuel cell-Batteray
- Aplikasi Superconducting Magnetic Energy Storage (SMES) pada single machine infinite bus
- Aplikasi Superconducting Magnetic Energy Storage (SMES) pada Microgrid
- dll
2. Aplikasi teori Robust control pada power system dan microgrid.
- Aplikasi H-infinite loop shaping pada semua sistem point 1
- Aplikasi Inverse additive uncertainty pada semua sistem point 1
- Aplikasi Multiplicative system uncertainty pada semua sistem point 1
3. Kendali berbasis gabungan Genetic Algorithm - Robust control (point 2).
Jika ada yang tertarik silahkan hubungi saya.
Semoga Bermanfaat
Cuk Supriyadi Ali Nandar
cuk_supriyadi@yahoo.co.id
http://cuksupriyadi.blogspot.com
Staff BPPT RI
Aplikasi SMES pada Hybrid Wind-Diesel Power Systems
Gambar 1. Konfigurasi dasar Wind-Diesel Hybrid power system dengan SMES
Gambar 3. SMES dan Kendalinya
Kita lanjutkan dengan simulasi untuk melihat kehandalan masing-masing kendali baik proposed SMES, SMES [6] maupun sistem tanpa menggunakan SMES.
1. Step respon ketika beban dan daya wind power dinaikkan 0.01 pu kW
2. Respon terhadap wind power acak
3. Respon terhadap perubahan beban
4. Respon terhadap perubahan beban dan wind power
Referensi
[1] Bhatti TS, Al-Ademi AAF, Bansal NK. Load frequency control of isolated wind diesel hybrid power systems. Energy Conv and Manag 1997; 39(9), 829-837.
[2] Bhatti TS, Al-Ademi AAF, Bansal NK. Dynamics and control of isolated wind-diesel power systems. Int J Energy Res 1995; 19, 729-740.
[3] Tripathy SC, Kalantar M,
[4] Das D,
[5] Mitani Y, Tsuji K, Murakami Y. Application of superconducting magnetic energy storage to improve power system dynamic performance. IEEE Trans.Power Syst 1988; 3(4):1418-1425.
[6] Tripathy SC. Dynamic simulation of hybrid wind-diesel power generation system with superconducting magnetic energy storage. Energy Conv and Manag. 1997; 38(9), 919-930.
[7] Tripathy SC, Kalantar M, Balasubramanian R. Dynamic and stability of wind and diesel turbine generators with superconducting magnetic energy storage unit on an isolated power system. IEEE Trans on Energy Conv 1991, 6(4), 579-585.
[8] Skogestad S, Postlethwaite. Multivariable feedback control: analysis and design. 2nd edition. John Wiely: 2005.
Semoga bermanfaat
Cuk Supriyadi
Wind-Hydrogen Hybrid Power System
Sistem pembangkit gabungan antara energi angin dan hidrogen ini sering disebut Wind-Hydrogen hybrid power system seperti terliahat pada gambar diatas. Banyak negara yang mengembangkan sistem ini seperti Australia, Inggris, Amerika, Denmark, Scotlandia dll
Teknologi ini sangat berguna untuk memanfaatkan sumber daerah lokal yang lokasinya tidak terjangkau oleh sistem transmisi karena masalah beaya (cost).
Sumber : Wikipedia
Oleh : Cuk Supriyadi, Staff BPPT RI
Negeri Terkaya Energi Panas Bumi
Kemudian, untuk mengenal lebih dalam tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi, kita sebaiknya tahu tentang apa itu panas bumi dan bagaimana cara pengembangannya sehingga menghasilkan energi listrik.
pertama yang harus kita lakukan adalah studi tentang sistem panas bumi terutama karaktersitik sumber panas bumi. Kita mulai dari dapur magma. magma sebagai sumber panas akan menyalurkan panas yang cukup signifikan ke dalam batuan-batuan pembentuk kerak bumi. makin besar ukuran dapur magma, tentu akan makin besar sumber daya panasnya dan semakin ekonomis untuk dikembangkan.
Selanjutnya adalah kondisi Hidrologi, kita tahu bahwa yang dimanfaatkan pada pembangkit listrik adalah uap air dari panas bumi dengan suhu dan tekanan tertentu. sehingga kondisi hidrologi merupakan salah satu faktor penentu dalam hal ketersedian air. sehingga sumber pemasok air harus diperhatikan dalam pengembangan energi panas bumi, biasanya sumber pemasok berasal dari air tanah, air connate, air laut, air danau, es atau air hujan.
kemudian yang perlu diperhatikan juga adalah volume batuan dibawah permukaan bumi yang mempunyai cukup porositas dan permeabilitas untuk meloloskan fluida sumber energi panas bumi yang terperangkap didalamnya, yang sering disebut sebagai Reservoir, dan reservoir dapat digolongkan menjadi 3 golongan berikut ini:
- Entalpi rendah, suhu kurang dari 125 derajat celcius dengan rapat spekulatif 10 MW/km2 dan konversi energi 10%
- Entalpi sedang, suhu antara 125 dan 225 derajat celcius dengan rapat spekulatif 12.5 MW/km2 dan konversi energi 10%
- Entalpi tinggi, suhu > 225 derajat celcius dengan rapat spekulatif 15 MW/km2 dan konversi energi 15%
skema pembangkit listrik dry steam dapat dilihat pada gambar dibawah
2. flash steam
Silahkan lihat pada gambar
3. Binary cycle
Gambar dibawah ini menggambarkan Teknologi Binary-cycle
Keuntungan:
- Bebas emisi (binary-cycle).
- Dapat bekerja setiap hari baik siang dan malam
- Sumber tidak fluktuatif dibanding dengan energi terbarukan lainnya(angin, Solar cell dll)
- Tidak memerlukan bahan bakar
- Harga yang kompetitive
Kelemahan
- Cairan bersifat Korosif
- Effisiensi agak rendah, namun karena tidak perlu bahan bakar, sehingga effiensi tidak merupakan faktor yg sangat penting.
- Untuk teknologi dry steam dan flash masih menghasilkan emisi walau sangat kecil
Cuk Supriyadi Ali Nandar
Staff Pusat Teknologi Industri Manufaktur
BPPT Pusat
Jakarta
Referensi
1. Website Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral RI, www.esdm.go.id
2. Danny Z.Herman, "POTENSI PANAS BUMI DAN PEMIKIRAN KONSERVASINYA" Sub Direktorat Konservasi - DIM
3. DOE Geothermal Energy Technical Site
4. Masashi Shibaki,"Geothermal Energy for Electric Power" December 2003
Sekilas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Perawatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) lebih sering diperlukan pada baterai, jika penggunaan dan perawatan sesuai dengan aturan, rata-rata umur baterai bisa awet sampai 5 tahun, sedangkan biaya perawatan lainnya cenderung sedikit dan murah.
Sebagai contoh aplikasi sel surya diperumahan:
Lokasi :
Official BPPT House - Pondok indah
Kapasitas :
PV Module 2000 Wp
Inverter 5 kVA
Baterai 24 kWh
Selamat mencoba.
Staff BPPT Pusat Jakarta
Pomodelan Wind Power
b. Gust wind component
c. Ramp wind component
d. Noise wind component
dan total kecepatan angin merupakan hasil penjumlahan dari semua komponen diatas.
2. Wind power generation
kemudian power coefficient bisa dinyatakan dengan fungsi dibawah ini
Akhirnya, kita mendapatkan mechanical power dari wind generator berikut ini
Demikian, pemodelan wind power secara sederhana.
Semoga bermanfaat
Cuksan
Staff BPPT pusat Jakarta
Gambaran umum : Hybrid Wind-Diesel-Fuel cell-Photovoltaics-Storage
Sedangkan blok diagram dapat dilihat di bawah ini
Cuk san
Apa Menariknya Belajar Microgrid Power System?
Sekarang ini banyak peneliti dan para pengajar yang tertarik pada riset tentang renewable energy seperti tenaga angin, tenaga surya, tenaga mikro hidro dll. Banyak keuntungan yang diperoleh dari renewable energi diantaranya adalah aspek ramah lingkungan, namun ada beberapa alasan yang mengapa energi ini masih sedikit diterapkan dari total energi yang dikonsumsi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Diantara alasan tersebut adalah masih mahalnya beaya investasi awal yang sulit dijangkau oleh masyarakat Indonesia yang notabene memiliki daya beli yang relative rendah.
Tidak hanya masalah investasi awal, masalah pengoperasian dan pengendaliannya juga perlu perlakuan khusus dibanding dengan pembangkit listrik yang konvensional. Seperti kita ketahui bahwa sumber energy terbarukan sangat fluktuatif dan sulit diprediksi secara pasti, sehingga tenaga yang dihasilkanpun akan ikut berfluktuatif terhadap waktu, sebagai contoh tenaga angin, kecepatan angin akan berubah-ubah sangat cepat terhadap waktu, sehingga jika dirubah menjadi listrik akan menghasilkan output yang fluktuatif baik tegangan, frekuensi maupun power.
Sedangkan di pihak user (pelanggan), diharapkan terjaminnya kestabilan tegangan dan frekuensi sehingga disinilah pentingnya pengendali yang bagus dan handal. sedangkan untuk mengatasi ketidakpastian power (daya) yang dihasilkan, diperlukan sumber tenaga lain seperti pembangkit listrik tenaga diesel yang diparalel dengan nya sehingga system seperti ini sering disebut Hybrid Wind-diesel power generation. Selain diesel, ada beberapa alternatif lain yang bisa dikoneksikan dengan system tersebut diantaranya adalah tenaga surya, fuel cell, microhydro dll. sehingga jika system tersebut membentuk suatu jaringan kecil itulah yang disebut microgrid power generation, yang masing-masing sumber tenaga tersebut juga mempunyai karaktersitik yang berbeda-beda pula.
Bagimana cara koneksinya, skema kontrolnya dan kapan masing-masing sumber energi digunakan?
Apa yang dilakukan ketika terjadi kelebihan sumber energy atau sebaliknya?
Apa saja peralatan pendukungnya?
Berapa beaya per KWh-nya untuk masing-masing jenis pembangkit?
Itulah yang membuat penelitian microgrid semakin menarik.
Cuk supriyadi
*Power System Dynamic and Stability
*Energy terbarukan
Staff Pusat Teknologi Industri Manufaktur
BPPT Pusat Jakarta