Menekan Biaya investasi :
PLT-Surya tersambung ke Jaringan Listrik
PLT-Surya tersambung ke Jaringan Listrik
(salah satu cara subsidi listrik lebih tepat sasaran)
PLTS ( pembangkit listrik tenaga surya) sudah sangat sering
kita dengar. Namun pada umumnya, PLTS tersebut masih terpasang secara
individual, artinya PLTS masih memerlukan battery untuk menyimpan energi untuk digunakan pada saat malam hari ketika matahari tidak bersinar. Kita
tahu bahwa battery memerlukan dana investasi yang besar, perawatan yang rutin
serta efisiensi yang akan terus menurun. Selain itu sampah battery juga
menimbulkan masalah lingkungan. Untuk mengurangi dana investasi dan
ketergatungan terhadap battery, skema PLTS tersambung ke Jaringan Listrik ( di
Indonesia : PLN) merupakan hal yang baru. Beberapa keuntungan PLTS tersambung
ke jaringan listrik adalah:
- Biaya investasi dan perawatan sangat berkurang karena tidak perlu battery.
- Pada saat daya dari PLTS lebih besar daripada beban (penggunaan listrik rumah kita), kelebihan daya bisa disalurkan/dijual ke jaringan listrik. Jadi tagihan rekening listrik kita bisa berkurang.
- Lebih ramah lingkungan karena mengurangi sampah battery yang memerlukan perlakukan khusus dan kurang ramah terhadap lingkungan.
Selain keuntungan diatas, untuk kasus di Indonesia, jika
didukung dengan regulasi yang tepat. Skema tersebut akan sangat membantu untuk penyaluran
subsidi listrik yang tepat sasaran. Kok Bisa???
Alasannya : jika rumah tangga/organisasi/badan usaha yang dirasa tidak
layak mendapat subsidi listrik dianjurkan untuk memasang PLTS pada
bangunan-nya sehingga beban listrik PLN bisa dikurangi dan subsidi bisa dikurangi. Sehingga daya PLN bisa digunakan untuk menutupi kekurangan listrik dan meningkatkan ratio elektrifikasi kita, selain itu subsidi listrik lebih tepat sasaran.
Untuk memperjelas bagaimana skema PLTS tersambung ke
jaringan listrik, gambar berikut memperlihatkan konfigurasi PLTS terkoneksi ke
jaringan:
Instalasinya memerlukan beberapa hal, diantaranya:
1. Panel Surya
2. Papan instalasi kabel dan panel
3. Inverter
Secara umum, cara kerja skema ini adalah panel surya akan
menghasilkan tegangan DC. Kemudian tegangan DC tersebut akan diubah oleh inverter menjadi tegangan AC sesuai
spesifikasi jaringan listrik. Energi listrik ini akan digunakan untuk mensupply
kebutuhan listrik rumah tangga/gedung. Jika ada kelebihan daya, akan dikirimkan
ke jaringan listrik. Sedangkan jika terjadi kekurangan daya, kekurangan
tersebut akan ditutupi oleh listrik dari jaringan PLN. Disini, meter listrik harus
bisa menghitung berapa yang dikirim ke jaringan dan berapa daya dari jaringan
yang diminta oleh pelanggan. Sehingga selisihnya itulah yang akan dibayar oleh
pelanggan.
Namun, semua skema pasti mempunyai kekurangan atau kelemahan,
termasuk PLTS terkoneksi ke jaringan listrik. Dibawah ini beberapa hal yang
harus diperhatikan:
1. Safety/keselamatan
Hal yang penting
diperhatikan adalah PV beroperasi pada tegangan DC, jika beroperasi diatas 300
V sebelum diubah menjadi standart tegangan AC, potensi terjadi kebakaran lebih
besar dibanding tegangan AC. Jadi perlu wiring/pengaturan kabel yang bagus dan
semestinya. Selain itu, pada saat jaringan listrik mati, inverter harus
bisa mengatasi masalah ini, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada alat
rumah tangga dll.
2. Kualitas Listrik
Kualitas tegangan AC yang dihasilkan oleh PLTS harus disesuaikan dan
mengikuti standart jaringan listrik. Selain itu, jika penetrasi PLTS sangat
besar terhadap jaringan listrik (artinya daya PLTS dari banyak rumah tangga
sangat besar), akan terjadi masalah pada tegangan di distribusi. Sekarang
banyak penelitian tentang masalah tersebut dan bagaimana mengatasi-nya.
3. Regulasi/Aturan
jual beli listrik tingkat rumah tangga.
Harus ada regulasi yang jelas tentang aturan jual beli listrik
sampai level rumah tangga. Selain itu harus dibuat standart khusus, jika ingin
diterapkan secara besar-besaran.
Demikian penjelasan singkat tentang PLTS terkoneksi ke
jaringan listrik. Semoga bermanfaat dan bisa membuat tulisan lanjutan yang
lebih detail dari masing-masing point diatas.
Sumber : Connecting to the grid, A guide to distributed generation interconnection issues, IREC
Setuju gan, biar peralihan energi menuju kemandirian eneegi lebih cepat terealisasi
BalasHapusSetuju gan, biar peralihan energi menuju kemandirian eneegi lebih cepat terealisasi
BalasHapus