BATTERY : Konfigurasi pengkabelan
(wiring configuration)
Menanggapi beberapa permintaan yang lama tertunda untuk
menuliskan seputar battery, khususnya untuk EBT (energi baru terbarukan). Battery
merupakan salah satu peralatan utama pada PLT-EBT yang tidak terkoneksi dengan
jaringan atau sering disebut off-grid systems. Sebenarnya tulisan ini juga berguna
untuk sistem selain off-grid systems, bisa diaplikasikan untuk kebutuhan
lainnya yang menggunakan battery. Disini akan dibahas khusus tentang
konfigurasi batteries disertai beberapa contoh konfigurasi dalam bentuk gambar,
dimulai dari konfigurasi yang paling sederhana.
1. Sambungan Seri
Pada sambungan seri, tegangan total adalah hasil penjumlahan dari tegangan pada masing-masing battery. Namun kapasitas total battery (Ah) adalah sama seperti pada masing-masing battery (tidak dijumlahkan). Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat contoh berikut :
Contoh 1 :
Untuk contoh 1, dapat dihitung sebagai berikut.
a. Tegangan total adalah 12 + 12 = 24 Volt
b. Kapasitass total adalah 100 Ah.
Contoh 2 :
Pada contoh 2 diatas bisa disimpulkan:
a. Total tegangan = 12+12+12+12 = 48 Volt
b. Kapasitas total = 100Ah (sama dengan kapasitas masing-masing
Battery)
2. Sambungan Paralel
Pada sambungan paralel, berlaku rumus sebagai berikut:
a. Total tegangan sama dengan masing-masing battery
b. Kapasitas total= Penjumlahan kapasitas dari semua battery yang
disambung.
Perhatikan contoh berikut;
Contoh 1:
Sehingga hasil akhir dari sambungan diatas adalah
a. Total tegangan = 12 V (sama dengan tegangan pada
masing-masing battery)
b. Kapasitas total = 100 + 100 = 200 Ah
Contoh 2:
Didapat nilai sebagai berikut;
a. Total tegangan = Tetap 12 V (sama dengan tegangan pada
masing-masing battery)
b. Kapasitas total = 100 + 100 + 100 + 100 = 400 Ah
3. Gabungan ( Seri -
Paralel )
Pada pola sambungan ini, total tegangan merupakan hasil
penjumlahan semua nilai tegangan dari battery yang disambung seri, sedangkan
kapasitas total merupakan hasil penjumlahan semua battery yang dipasang secara
paralel. untuk lebih jelasnya, silahkan dilihat beberapa contoh sebagai
berikut:
Contoh 1:
Asumsi masing-masing battery mempunyai tegangan 12V dan
kapasitas 100 Ah
Total tegangan adalah 12+12 = 24 V, dan
Kapasitas total adalah 100 Ah
Contoh 2: ( asumsi sama dengan contoh 1)
Total tegangan = 12+12 V = 24 V
Kapasitas Total = 100 + 100 = 200Ah
Contoh 3:
Total tegangan = 24 V
Kapasitas Total = 300 Ah
Contoh 4:
Total tegangan = 24 V
Kapasitas total = 400 Ah
Demikian penjelasan ringkas tentang konfigurasi pengkabelan
pada battery, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita.
Penjelasan mengenai berapa besar energi yang disimpan, berbagai
cara pengukuran battery, umur battery, berapa kapasitas battery yang sesuai
kebutuhan dan masalah keamanan battery insya Alloh akan dibahas pada tulisan
selajutnya.